banyak sekali di zaman kini yang minder alasannya ialah cuma lulusan Sekolah Menengan Atas atau Sekolah Menengah kejuruan Tidak Apa-apa Cuma Lulusan SMK. Toh Sarjana Belum Tentu Punya Kualifikasi Dewa!
sumber gambar: www.google.com
Sadar tidak sadar, banyak sekali di zaman kini yang minder alasannya ialah cuma lulusan Sekolah Menengan Atas atau SMK. Hal ini didukung pula oleh kualifikasi dari perusahaan-perusahaan yang mencantumkan syarat minimal S1 pada lowongan pekerjaan. Karena hal ini, banyak lulusan yang tidak berkesempatan masuk ke dingklik kuliah lalu minder. Lalu, mendoktrin dirinya sendiri bahwa dirinya tidak pantas untuk masuk ke posisi yang ia incar di perusahaan semenjak lama.
Realita juga memperlihatkan bahwa banyak stereotipe dari masyarakat sekitar makin memojokkan belum dewasa tanpa gelar semakin tertindas. Padahal, untuk bisa  menjadi seseorang yang sukses, sarjana itu hanya bonus. Padahal,
...talent is evenly distributed. You never know how many talented people are out there until you invite and inspire them to be creative.
― John Wood, Creating Room to Read: A Story of Hope in the Battle for Global Literacy
Quotes ini agaknya harus dipahami dalam banyak sekali sudut pandang. John Woood menerangkan bahwa kita tidak akan pernah tahu bahwa seseorang itu benar-benar mempunyai bakat luar biasa, sampai kita memperlihatkan kesempatan kepada mereka untuk membuktikannya.
Sudut pandang pemahaman kalimat ini pun seharusnya tidak berhenti hanya dari sisi perusahaan saja. Karena seharusnya sebagai seseorang yang memang belum pernah merasakan menjadi seorang sarjana, ada tantangan yang harus diselesaikan. Yaitu, menunjukan kepada pihak yang memandang diri sebelah mata dengan bakat yang ada.
Lalu, bagaimana caranya?
Ini ialah pertanyaan klise untuk yang masih merasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Guys, ingat, ya:
Perusahaan akan terus mencari yang tepat dari segi pendidikan. Tetapi, mereka tetap akan memperlihatkan peluang bagi yang terus berjuang.
Ini artinya, kalian-kalian ini punya kesempatan lebih untuk bisa  menjadi jago dalam bidang yang kalian ingin geluti. Misalkan, kalian ialah Sekolah Menengah kejuruan multimedia dan selama ini mencar ilmu perihal video editing. Saat kalian melamar pekerjaan, bawa dan tunjukkan portfolio video yang pernah kalian buat ke perusahaan. Buat mereka semua terkagum-kagum dengan mahakarya kalian. Jadikan perusahaan yang awalnya menganggap remeh menyadari bahwa nggak cuma sarjana yang bisa!
Oh ya, jikalau kalian merasa salah jurusan, sah-sah saja jikalau kalian lintas jurusan. Toh, tidak ada yang mewajibkan bahwa lulusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) harus menjadi seorang teknisi komputer. Kalian bisa mengejar mimpi dan harapan  kalian menjadi spesialis bahasa atau penulis ternama. Tidak ada yang salah dalam mengejar mimpi, yang salah ialah dikala kalian meletakkan mimpi yang menciptakan kalian hidup selama ini.
Jadi, bagaimana? Sudah siap belum untuk menjadi bab dari sejarah yang menunjukan bahwa sarjana itu bukan segalanya? ^^

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here